Wednesday, February 22, 2012

MODERN WARFARE 3


Jika kita membicarakan franchise game FPS paling fenomenal di industri game saat ini, nama Call of Duty: Modern Warfare layak menjadi yang terbaik. Kemampuannya meramu sesuatu yang unik, yakni tema perang modern yang berfokus kepada kekinian, menjadi hal yang sangat menjual di kala perilisan awalnya. Apalagi game ini juga menghadirkan plot dengan dramatisasi yang benar-benar memanjakan mata, sekaligus mampu membawa gamer dalam emosi keterlibatan yang unik. Lewat semua kualitas inilah, Modern Warfare berkembang sebuah standar baru yang berusaha diikuti oleh game FPS yang lahir sesudahnya.
Call of Duty: Modern Warfare dan Modern Warfare 2 sendiri sudah membuktikan diri sebagai game-game FPS terbaik dunia. Tidak hanya didasarkan kepada beragam pujian media atas gameplay dan plot yang diusung, tetapi juga mengacu ke data valid seperti tingkat penjualan yang luar biasa. Activision juga dengan cerdasnya membuat seri ini berlanjut dalam sebuah cerita berkesinambungan sehingga cukup mustahil bagi gamer untuk tidak mengikutinya ketika sudah terlibat dalam salah satu serinya. Satu hal yang pasti, sepanjang sejarah game Modern Warfare, single player selalu menjadi kekuatan utama dan seringkali tampil mengagumkan. Tidak heran, jika perilisan Modern Warfare 3 hadir dengan beban tertentu.
Ekspektasi yang tinggi sudah pasti disematkan di seri terbaru, Modern Warfare 3 ini. Mampukah ia menghadirkan kejayaan MW dan MW2 dan sekaligus membawanya ke level yang baru? Apalagi ia kini juga harus menghadapi penantang tak takut untuk bertarung berhadap-hadapan secara frontal, Battlefield 3 dari EA dan DICE, yang tampak begitu superior dari banyak fitur yang ditawarkan. Sementara di pihak gamer, kecurigaan akan kualitas yang buruk mengemuka karena fokus Activision yang tampaknya hanya berusaha untuk menjadikan Modern Warfare 3 tak lebih dari sekadar pundi uang. Dengan perilisan yang kini sudah di tangan, mampukah MW3 membuktikan semua keraguan tersebut?
Bagi Anda yang sudah membaca preview kami sebelumnya, tentu sudah punya gambaran akan apa yang ditawarkan oleh game yang satu in. Tidak hanya sekadar visualisasi, tetapi juga jalinan plot yang diusung. Setelah memasuki waktu permainan yang proporsional, kita akhirnya tiba di moment of truth untuk membahas keseluruhan kualitas yang ditawarkan Modern Warfare 3 ini. Apakah MW3 berhasil menghasilkan sensasi kekaguman yang sama?

Plot


Amerika Serikat hancur berantakan di bawah kekuatan militer Rusia.
Dunia sedang berada di ujung krisis. Setelah “konspirasi” yang dimainkan oleh Makarov dengan cantik di Modern Warfare kedua, Rusia akhirnya terpancing untuk menyerang Amerika Serikat. Dengan kekuatan penuh dan beragam teknologi militer canggih yang disertakan, negara beruang merah ini akhirnya berhasil masuk ke dalam kota-kota besar dan mulai mengokupasi wilayah Amerika Serikat secara perlahan.
Kombinasi personel militer hebat seperti Captain Soap dan Price pun tak mampu berbuat banyak. Mengapa? Konsentrasi terpecah antara memburu Makarov atau menghentikan kegilaan Sheperd yang mulai berkhianat. Keputusan untuk menghabisi Sheperd terlebih dahulu ternyata menghasilkan dampak yang tak kalah buruknya. Soap terluka parah, meregang nyawa, dan Makarov punya lebih banyak waktu untuk merencanakan perang selanjutnya.

Soap yang terluka parah di insiden terakhir MW2.. Akankah ia mampu bertahan?

Makarov, otak di balik kekacauan dunia.
Modern Warfare 3 dimulai dari timeline tepat sesaat setelah akhir dari Modern Warfare 2. Soap yang terluka dan Amerika yang porak-poranda menjadi fokus cerita di awal permainan. Melalui sudut pandang orang yang beragam, gamer mulai mendapatkan gambaran akan tujuan utama Makarov yang sebenarnya. Bahwa ambisi si nasionalis ekstremis Rusia ini ternyata tidak hanya untuk menghabisi Amerika Serikat, tetapi juga menyapu bersih seluruh sekutunya. Makarov yang tak lagi memperlihatkan sisi manusiawinya sama sekali tak segan menggunakan semua cara untuk mencapainya. Anda dipanggil untuk menghentikan kegilaan ini.

Serangan kimia di London digambarkan dramatis lewat sudut pandang warga sipil.
Skema yang dijalankan oleh Makarov membuat dunia tak terhindarkan dari perang dunia ketiga. Ia berhasil menculik dan menekan presiden Rusia, Boris Vorshevsky, yang hampir menghentikan perang lewat perjanjian gencatan senjata. Makarov membuat perang terus berlanjut, sekaligus berusaha mendapatkan akses senjata nuklir dari sang presiden. Sementara itu, di belahan bumi yang lain, ia mempersiapkan senjata kimia untuk meluluhlantakkan negara-negara besar Eropa. Para patriot di seluruh dunia tak punya piihan lain: mereka harus bersatu untuk menghentikan Makarov. Anda akan bertemu dengan Soap, Price, Yuri, Sandman, Nikolai, Frost, Andrei Harkov, dan Burns yang berjuang mati-matian untuk mengembalikan kembali kedamaian dunia.

Gameplay Sama dengan Pengalaman yang Jauh Lebih Intens


Gameplay yang tak banyak berubah, standar FPS dengan ciri khas MW.
Banyak gamer yang mungkin bermimpi untuk merasakan sebuah gameplay FPS perang modern yang berbeda dan inovatif, yang benar-benar membawa sebuah pengalaman yang baru. Namun jujur saja, dengan begitu banyak franchise yang sudah lahir setelah Modern Warfare, pada kenyataannya, memang tidak banyak hal baru yang bisa ditawarkan. Sebuah game first person shooter sudah pasti hanya meminta Anda untuk membawa dan memilih senjata, menembak semua musuh yang ada, berlindung jika sekarat, dan bergerak dari titik A ke B. Terkadang para developer akan menambahkan misi rail-shooter untuk variasi. Namun secara keseluruhan? Kesederhanaan gameplay seperti ini seolah tak terpisahkan dari game FPS mana pun, termasuk Modern Warfare 3 di dalamnya.
Jika Anda berangkat dengan ekspektasi tinggi bahwa Modern Warfare 3 akan datang dengan sebuah gameplay yang baru, urungkan niat tersebut. Tidak banyak hal yang berubah dibandingkan dengan dua seri Modern Warfare sebelumnya. Anda bersama dengan AI yang ada hanya harus menyelesaikan misi tertentu dalam satu jalan linear sembari “menuntaskan” semua musuh yang ada. Jika ada yang berubah, penambahan beragam senjata dual-scope dan variasi senjata baru cukup layak untuk diperhatikan, walaupun tidak berpengaruh terlalu signifikan terhadap permainan. Anda masih akan diberi kesempatan untuk mengendalikan beragam peralatan teknologi canggih, dari AWACS hingga UAV darat bersenjatakan gatling gun. Variasi ini juga diperkuat di beberapa misi di mana gaya permainan rail-shooter terasa.

Jauh lebih intens, lebih masif, lebih epik.

Menembak di gravitasi nol? Cool!
Namun, ada satu hal yang membuat “kesamaan” dan “kesederhanaan” ini justru menjadi unik. Mengapa? Secara mengherankan, gameplay yang sama ini justru mampu menghasilkan pengalaman bermain yang berbeda, jauh lebih baik, intens, dan epik dibandingkan kedua seri sebelumnya. Acungan dua jempol harus diberikan kepada Activision, infinity Ward, dan Sledgehammer Games atas kemampuan mereka untuk meramu plot sedemikian rupa. Berbagai sudut pandang permainan yang berbeda akan membuat membuat cerita berkembang dalam bentuk potongan-potongan kecil. Masing-masing darinya membawa dramatisasi yang akan membuat emosi Anda naik dan turun. Perang yang besar, penuh ledakan, konspirasi, kekejaman, persahabatan, kehilangan, hingga pengorbanan akan Anda rasakan selama single player ini.

Suasana perang yang tergambar begitu destruktif akan membuat Anda berdecak kagum.

Holy.....*piiip*
Walaupun Anda sudah pernah memainkan atau hafal mati dengan dua seri sebelumnya, Modern Warfare dan Modern Warfare 2, Anda tetap akan merasakan kekaguman akan apa yang ditawarkan MW3. Anda masih akan sering terkejut dengan event yang ada, setidaknya cukup membuat Anda bertanya-tanya atau bahkan mengumpat takjub. “Bagaimana bisa?”, “Mengapa”, “&^@*, keren!!” tampaknya akan mudah keluar dari mulut Anda. Apalagi MW3 menghadirkan Yuri sebagai karakter baru yang secara mengejutkan ternyata membawa peran begitu penting dalam keseluruhan franchise Modern Warfare. Walaupun mengusung gameplay yang tak banyak berbeda, Activision berhasil membawa Modern Warfare 3 satu kelas lebih tinggi lewat jalinan cerita yang dibangun. Bahkan lebih baik dari film-film perang Hollywood yang pernah Anda saksikan.

Perang Global – Beragam Terrain yang Berbeda


Menjelajahi kota London dalam kondisi terburuknya.

Badai pasir yang ada membuat jarak pandang sangat terbatas.
Upaya Makarov untuk menghancurkan Amerika Serikat dan para sekutunya benar-benar membuat teroris ultranionalis yang satu ini harus berkonspirasi secara global untuk dapat mewujudkannya. Hal inlah yang kemudian memaksa Anda untuk berperang di semua benua yang ada di dunia, di setiap medan perang yang ada, untuk mencari informasi tentang keberadaan Makarov dan berusaha membunuhnya. Lewat upaya investigasi inilah, beragam karakter yang Anda gunakan dipaksa untuk menjelajahi semua jejak Makarov, selemah apa pun. Hal ini akan membawa Anda berperang di beberapa tempat yang belum pernah ada di Modern Warfare sebelumnya, seperti kota-kota besar di Eropa hingga desa terpencil di Afrika. Perubahan tempat berperang membawa pengalaman yang cukup unik karena Anda akan berhadapan dengan terrain yang berbeda satu sama lain. Mulai dari rerumputan, kota, hingga badai pasir yang membatasi jarak pandang. Lewat tempat-tempat ini pula lah, Modern Warfare 3 menghadirkan dramatisasi dalam gaya yang baru.

Special Ops Mode – Cara Lain untuk Teradiksi


Special Ops Mode: Survival atau Mission Mode.
Bukan hal yang mudah untuk menemukan sebuah game FPS yang dapat membuat Anda terserap dan lupa waktu karenanya. Modern Warfare 3 merupakan salah satu yang mampu melakukan hal tersebut. Game ini menawarkan tiga hal yang dapat membuat Anda tidak dapat lepas darinya. Pertama, tentu saja single player mode yang epik. Dengan waktu penyelesaian yang cukup proporsional dan beragam aksi yang padat, gamer pasti terpanggil untuk memainkan mode ini dalam tingkat kesulitan yang lebih tinggi walaupun sudah menyelesaikan permainan secara keseluruhan. Kedua, adalah Multiplayer yang memungkinkan Anda menjajal kemampuan dengan user lain, meningkatkan level, dan memperoleh senjata baru. Bagi mereka yang tidak mampu menjajal mode multiplayer karena “alasan tertentu”, mode Special Ops menjadi opsi ketiga yang tak kalah menariknya.
Special Ops merupakan mode baru yang bisa Anda dapatkan setelah menamatkan single player Modern Warfare 3. Special Ops memuat beragam misi khusus yang meminta Anda untuk menyelesaikan sebuah objektif tertentu. Untuk Modern Warfare 3, mode ini terbagi atas dua bagian besar: Survival dan Missions. Sebagian besar misi Survival akan meminta Anda untuk bertahan dari gelombang musuh yang datang secara beruntun dan bervariasi, dari sekadar anjing hingga Juggernaut yang menyebalkan. Sementara itu, Missions akan membawa Anda kembali ke gaya permainan lawas di mana Anda dituntut untuk menyelesaikan misi khusus yang tidak bisa dianggap remeh. Beberapa di antaranya bahkan akan menawarkan sudut pandang permainan yang berbeda, misalnya menjadi pasukan khusus milik Makarov yang diperintahkan untuk menculik sang presiden.

Beragam misi yang harus diselesaikan.
Mengapa mode Special Ops ini begitu adiktif? Pada dasarnya, Activision menghadirkan sebuah konsep baru yang akan membuat Anda betah untuk berlama-lama duduk di depan layar televisi atau monitor. Berbeda dengan MW dan MW2, mode Special Ops di MW3 mengusung sebuah sistem yang sama sekali baru. Walaupun bermain solo dan offline, sistem experience dan level up diterapkan di dalamnya. Experience didapatkan dari musuh yang Anda bunuh atau misi yang berhasil Anda selesaikan.
Apa yang untungnya memiliki level tinggi? Di mode survival, level yang tinggi akan memungkinkan Anda untuk membeli beragam senjata canggih yang memang hanya terbuka di level tertentu. Senjata ini meliputi senapan, support, hingga air strike yang mumpuni. Ini pastinya akan membuat Anda lebih mudah menghadapi setiap wave yang datang dengan brutal. Sementara di mission mode, tidak akan ada pengaruh signifikan. Kedua mode ini juga membutuhkan level tertentu agar dapat membuka varian misi yang baru. Semua hal ini menjad elemen yang berhasil meramu permainan yang begitu adiktif, bahkan melebihi single player mode-nya sendiri.

Say Goodbye to Our Fellow Comrades!


Goodbye Soap, you will be misssed!

Attention, gamer, SALUTE!
Sebelum Modern Warfare 3 dirilis, ada banyak kekhawatiran bahwa Activision tetap akan menggunakan franchise ini sebagai “mesin” penghasil uang tanpa memperdulikan lagi kualitas yang akan dihadirkan. Kecurigaan bahwa akan ada Modern Warfare 4, Modern Warfare 5, hingga Modern Warfare 10 di masa depan seolah tidak terhindarkan. Jika sampai hal ini terjadi, gamer tentu akan perlahan mulai muak dengan plot Soap, Price, Makarov yang seolah tak pernah selesai dan terasa dipaksakan untuk terus berlanjut. Untungnya, Activision tidak bertindak seceroboh itu. Karena pada akhirnya, Modern Warfare 3 datang sebagai sebuah penutup trilogi yang manis.
Menamatkan game ini dan menemukan bahwa semua cerita yang telah dibangun dari dua seri sebelumnya akhirnya berakhir menimbulkan dua sisi emosi yang muncul bersamaan. Kelegaan karena Activision mampu memaksimalkan seri ketiga ini sebagai penutup yang paling maksimal, dramatis, dan paling menguras emosi. Di sisi lain sebuah kesedihan untuk berpisah dari karakter-karakter ikonik yang selama ini bertempur bersama dengan kita, menjalani hidup sebagai seorang gamer. Apalagi, mengingat beberapa karakter yang memorable ini harus berakhir kepada kekejaman perang yang tak pantas mereka dapatkan, kematian secara mengenaskan.
Activision memang belum memberikan keterangan resmi bahwa MW3 akan menjadi seri terakhir dari Modern Warfare. Namun, setidaknya dari penutup cerita yang ada, sebuah siklus terorisme dan kejahatan perang sudah dipastikan berakhir. Apakah kita akan melihat mereka lagi di masa depan? Mungkin saja. Namun untuk saat ini, sebuah salam perpisahan untuk menghargai setiap memori yang sudah terbangun. Goodbye, my fellow comrade!

Kesimpulan


Play the game or i'll shoot you!
Setelah memainkan Single Player dan Special Ops mode yang ditawarkan, Activision harus diakui sekali lagi berhasil menempatkan Modern Warfare 3 sebagai salah satu franchise game FPS terbaik yang pernah lahir di industri game. Walaupun ia datang mengusung sistem permainan yang tak banyak berubah dibandingkan kedua seri sebelumnya, kemampuan Sledgehammer Games dan Infinity Ward untuk meramu cerita dan kesinambungan di dalamnya membuat game ini tampil luar biasa berkesan. Setidaknya berhasil untuk menjadi sebuah penutup cerita yang sempurna.
Special Ops mode yang ada juga akan membuat gamer yang tidak mampu merasakan mode multiplayer secara online, dapat merasakan pengalaman bermain yang tidak jauh berbeda. Sistem level up yang signifikan dan sistem belanja di mode Survival akan menjadi daya tarik yang sulit ditolak. Menghadirkan tantangan yang unik di setiap misi, kehadiran Mission Mode juga akan memberikan kepada Anda perspektif lain dari keseluruhan plot Modern Warfare 3 yang ada. Mode ini akan menjadi penghabis waktu luang yang mumpuni.
Lantas apa yang menjadi kekurangan game yang satu ini? Saya harus mencermati visualisasi dan kualitas grafis yang tak banyak berubah dibandingkan seri Black Ops yang dirilis satu tahun yang lalu. Ketika mata dunia terpesona dengan keindahan grafis yang berhasil diciptakan sang kompetitor, Battlefield, Activision justru tetap mempertahankan visualisasi dari teknologi satu tahun yang lalu. Membuat pengalaman bermain menjadi kurang maksimal. Padahal dengan mempertajam aspek yang satu ini, Modern Warfare 3 akan mampu hadir jauh lebih baik dan memesona dibandingkan saat ini. Beberapa gamer di PC juga akan menemukan bug di misi-misi tertentu yang secara otomatis akan mengeluarkan Anda dari permainan dengan satu peringatan kecil “Buffer Overflowing”.

Kelebihan



Dramatisasi seolah tak terpisahkan dari kata MW.
  • Plot dan dramatisasi.
  • Special Ops Mode.
  • Terrain yang lebih beragam.
  • Framerate tinggi di versi konsol.
  • Pengalaman bermain single player yang intens.
  • Ending yang epik.


0 comments:

Post a Comment