Gear of War
Gears of War is a military science fiction third-person shooter video game developed by Epic Games and published by Microsoft Game Studios. It was initially released as an exclusive title for the Xbox 360 in November 2006 in North America, Australia, and most of Europe and included a "Limited Collector's Edition" with added content and an art book titled Destroyed Beauty that detailed much of the game's back-story. Despite the initial statements of Xbox 360 exclusivity, a Microsoft Windows version of the game was developed in conjunction with People Can Fly and released a year later, featuring new content including additional campaign levels, a new multiplayer game mode, and Games for Windows Live functionality.
Mortal Combat
Mortal Kombat adalah seri permainan video pertarungan yang dibuat oleh Ed Boon dan John Tobias pada tahun 1992. Mortal Kombat awalnya hanya ada di arkade, yang kemudian diangkat oleh Acclaim Entertainment untuk diterbitkan di konsol permainan video. Kemudian Midway Games mengambil alihkan Mortal Kombat.
Mortal Kombat
Mortal Kombat adalah seri permainan video pertarungan yang dibuat oleh Ed Boon dan John Tobias pada tahun 1992. Mortal Kombat awalnya hanya ada di arkade, yang kemudian diangkat oleh Acclaim Entertainment untuk diterbitkan di konsol permainan video. Kemudian Midway Games mengambil alihkan Mortal Kombat.
Uncharted
Ketika industri perfilman Hollywood mengalami kesulitan untuk memuaskan para gamer melalui adaptasi berbagai franchise video game, justru kini industri video game pelan-pelan mulai membawa pengalaman film layar lebar ke konsol. Salah satu contohnya adalah franchise Uncharted persembahan dari developer Naughty Dog yang pertama kali muncul pada tahun 2007.
Sunday, February 26, 2012
Saturday, February 25, 2012
LIGA DELTA
- DIKUTI OLEH MAKSIMAL 6 ORANG
- PERTANDINGAN 15 MENIT WAKTU DI PES 2012
- PERTANDINGAN HOME-AWAY
- TIM YANG DIGUNAKAN DALAM 1 LIGA TIDAK BOLEH GANTI HARUS SAMA SAMPAI SELESAI LIGA
- PERTANDINGAN HARUS DI LAKSANAKAN DI DELTA GAME CENTER
- SCORE AKAN SELALU DI UPDATE DI BLOG INI
- LIGA AKAN SELESAI SESUAI JADWAL JIKA SETIAP TIM SUDAH MENYELESAIKAN SEMUA PERTANDINGAN
- Time : day
- Difficulty : top player
- Match type : EX: No, P.K: Yes
- Match Time : 15 minutes
- Season : summer
- Weather : fine
- Player condition : Random
- Injuries : yes
- camera : wide
- Ball type : Random
- Stadion : Random
- Max Subs. : 3 players
- speed: +1
Thursday, February 23, 2012
UNCHARTED 3
Wednesday, February 22, 2012
BATTLEFIELD 3
Berikut kami sertakan ulasan mengenai game Battlefield 3 dari situs www.jagatReview.com
Review Battlefield 3: Pertempuran Massal Paling Seru Tahun Ini!
By David Novan
November 11th, 2011 | Categories: Games
Share :28
Beberapa bulan menjelang akhir 2011 seakan menjadi hujan hadiah bagi gamer. Beragam game unggulan kelas AAA bermunculan dengan cepat setelah sebelumnya gamer mengalami kemarau game berkepanjangan. Salah satu game action yang tidak boleh Anda lewatkan adalah Battlefield 3! Mari bersama kami menemukan alasan mengapa game ini mendapatkan nominasi game action terbaik 2011 bahkan sebelum gamenya rilis!
Trailer gameplay yang begitu memukau merupakan salah satu sebab game ini begitu dinantikan kehadirannya. Bagaimana tidak? Tampilan grafis pada trailer tersebut sangat indah dan pertempuran yang diperlihatkan begitu seru! Sekarang pertanyaannya adalah apakah game ini dapat memenuhi harapan gamer yang telah terpukau dengan keindahannya? Bila Anda sempat menyimak preview yang kami berikan beberapa saat lalu mengenai Battlefield 3 tentu Anda telah melihat sedikit keindahan yang ditawarkan game ini! Temukan jawabannya dengan mengikuti perjalanan kami ketika menjelajahi Battlefield 3!
Saking indahnya game ini sampai musuh dapat membaur dengan lingkungan sekitarnya!
Origin dan Battlelog
Battlefield 3 merupakan game yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap Internet. Bila Anda ingin mendapatkan pengalaman bermain sebenarnya dari game ini, maka mode multiplayer merupakan opsi yang harus Anda mainkan. Sayangnya, game ini mengharuskan Anda untuk memiliki koneksi Internet untuk memainkan mode multiplayer-nya. Nah, berhubungan dengan topik ini, maka Anda akan akrab dengan dua portal game dari Electronic Arts sebagai publisher game ini, yaitu Origin dan Battlelog.
Origin dan Battlelog merupakan portal utama untuk memainkan Battlefield 3
Origin merupakan program pasar online dari Electronic Arts (mirip seperti Steam) yang harus Anda install ke komputer untuk memulai instalasi Battlefield 3. Instalasi ini menurut pendapat kami merupakan proses yang cukup lama untuk gamer yang memiliki koneksi Internet lambat. Pasalnya, Anda harus meng-update Origin dengan men-download-nya secara otomatis. Setelah itu, instalasi game baru dimulai. Kemudian Anda harus men-download patch yang dikeluarkan di hari pertama game ini dirilis sebesar sekitar 400 MB. Setelah itu Anda kembali men-download patch terbaru Battlelog yang untungnya tidak terlalu besar ukurannya.
Battlelog sendiri merupakan media utama Anda untuk melakukan apapun yang berhubungan dengan Battlefield 3. Portal game ini akan langsung muncul begitu Anda menjalankan game ini melalui Origin. Battlelog berbentuk halaman web yang berisikan profil, statistik, pilihan mode bermain, dan media untuk berkomunikasi dengan pemain lain dari seluruh dunia. Halaman ini sayangnya tidak dapat dilewatkan, bahkan untuk bermain mode Campaign (single player) sekalipun. Jadi, Anda harus memiliki koneksi Internet untuk bermain sendirian!
Mode Campaign
Apakah semua kesulitan yang Anda temui ketika instalasi tersebut terbayarkan oleh kenikmatan bermain Battlefield 3? Ya, semua itu tidak sia-sia! Bentuk permainannya mengadopsi action shooter militer yang mirip dengan seri Battlefield sebelumnya, yaitu Battlefield 2. Anda dapat menggunakan beragam kendaraan perang, memberikan perintah kontekstual dengan mudah, dan konsep beberapa kelas tentara yang saling mendukung. Namun, yang paling menakjubkan adalah kualitas grafisnya yang luar biasa indah dan lingkungan permainan yang dapat dihancurkan.
Pertempuran malam terlihat begitu menawan
Anda akan merasakan tegangnya bertempur di angkasa!
Battlefield 3 menawarkan tiga mode permainan, yaitu mode campaign (single player), multiplayer, dan mode cooperation. Dari semua mode tersebut, yang menurut kami paling biasa saja adalah mode campaign. Mengapa demikian? Cerita yang ditawarkan pada mode ini kurang mampu memainkan perasaan pemainnya dengan beragam kejutan yang meninggalkan kesan mendalam. Padahal, konsep cerita yang menegangkan dan seru merupakan resep utama dari mode single player. Durasi dari mode in juga tidak begitu panjang, yaitu sekitar 5 hingga 6 jam saja.
Mode campaign memang kurang memenuhi harapan dari sisi cerita. Begitu juga dengan pertempurannya yang tidak terasa massal. Anda akan dibawa untuk mengikuti permainan yang linear dan dipenuhi event yang telah terencana di daerah yang relatif kecil. Bentuk permainan ini menggantikan mode single player seri Battlefield sebelumnya yang selalu mengajak pemain untuk bertempur sebagai salah satu tentara di perang besar. Teknologi kehancuran lingkungannya juga tidak terlihat banyak di mode ini. Bila Anda ingin melihatnya dengan puas, maka Anda harus memainkan mode multiplayer.
Battlefield 3 tidak melulu bertempur di darat. Terkadang Anda diminta bertempur di udara!
Mode Multiplayer dan Cooperation
Setelah melalui mode campaign Battlefield 3 yang tidak memberikan kesan mendalam, permainan kami berlanjut ke mode multiplayer-nya. Perbedaan antara kedua mode tersebut begitu jauh dari segala sisi! Bahkan, bisa dibilang mode multiplayer adalah game sebenarnya dari Battlefield 3! Semua feature yang menjadikan seri Battlefield begitu ditunggu kehadirannya dapat Anda temukan di sini. Bukan hanya itu, Battlefield 3 juga memberikan beragam feature menarik yang tidak dapat ditemukan di seri sebelumnya.Bentuk permainan klasik seri Battlefield akan Anda temui di mode ini. Anda dapat memilih satu dari empat kelas tentara, yaitu Assault, Engineer, Support, dan Recon. Bila dilihat lebih seksama, setiap kelas tersebut memiliki kemampuan yang dahulu dipisahkan ke kelas tersendiri. Misalnya, kelas Assault selain menjadi prajurit garis depan dengan persenjataan mematikan juga merangkap sebagai medic. Jadi, ia dapat memberikan paket pengobatan untuk menyembuhkan tentara lain, menghidupkan mereka kembali, dan di saat bersamaan dapat menembakkan pelontar granat yang dapat membunuh banyak musuh. Begitu juga dengan Engineer yang dulunya hanya berfungsi sebagai ahli memperbaiki kendaraan. Kini, ia dilengkapi dengan pelontar roket untuk menghancurkan tank dan pesawat terbang!
Kelas Support dan Recon juga tidak dapat diremehkan kemampuannya. Support selain membawa senapan mesin yang dapat mengacaukan barisan musuh juga dapat memberikan paket amunisi (untuk mengisi peluru) dan menghujani posisi musuh dengan artileri mortar. Jarak mortar yang ditembakkannya juga begitu besar dan memiliki kekuatan untuk menghancurkan tank sekalipun. Yang terakhir, Recon merupakan ahli dalam menyerang musuh dari jarak jauh. Ia bersenjatakan senapan sniper yang mematikan dan di saat bersamaan memiliki beragam perlengkapan pendukung, seperti membuat Drop Point yang berguna sebagai spawn point tentara baru. Jadi, Anda dapat menempatkannya di daerah yang tidak disangka musuh dan mengejutkan mereka dari belakang. Recon juga mampu memberikan dukungan radar dengan menggunakan mesin terbang kecil dengan kamera. Semua musuh yang dilihatnya akan terlihat di radar dan tidak ada musuh yang dapat bersembunyi lagi!
Beragam kelas yang dapat Anda mainkan dalam Battlefield 3 juga tidak dapat berdiri sendiri bila Anda ingin bertempur dengan efisien dan meraih kemenangan. Kelas Assault yang dapat menjaga dirinya sendiri dengan paket pengobatan pada akhirnya membutuhkan bantuan Support untuk mengisi peluru dan Engineer untuk menghancurkan Tank. Keseimbangan game ini dibuat sedemikian rupa sehingga Anda akan membutuhkan bantuan dari pemain lain. Begitu juga dengan pengguna kendaraan yang selalu menjadi makanan empuk roket Engineer. Mereka membutuhkan Engineer untuk memperbaiki kendaraan mereka.
Mode multiplayer pada Battlefield 3 terbagi menjadi beberapa jenis permainan. Anda dapat menemukan Conquest, Rush, Deathmatch, dan Cooperation. Sedangkan map yang dapat Anda gunakan pada awalnya terdiri dari sembilan buah. Nantinya Anda akan menemukan lebih banyak map baru dan persenjataan baru pada expansion set “Back to Karkand” yang pada saat review ini ditulis belum dirilis. Nah, untuk lebih mengenal lebih dalam mengenai multiplayer, kami akan membahas mengenai semua jenis permainan pada mode ini.
Conquest merupakan jenis permainan yang paling dikenal oleh para gamer pecinta seri Battlefield. Mode Conquest telah lama ada di seri ini dan menjadi salah satu identitas game Battlefield. Pada mode ini, Anda akan bertempur di daerah yang besar dalam pertempuran massal memperebutkan posisi. Jumlah pemain yang dapat berpartisipasi dalam mode ini juga cukup besar, maksimal hingga 64 pemain! Jadi, 32 pemain akan bertempur melawan 32 pemain di pihak lawan.
Mulanya tiap sisi akan diberikan tiket dengan jumlah terbatas. Tiket ini merupakan jumlah bala bantuan yang dapat diterjunkan di lapangan. Bila seorang pemain mati, maka ketika ia kembali hidup (spawn) jumlah tiket akan berkurang satu. Tim yang berhasil menghabiskan tiket lawannya adalah pemenang mode ini. Posisi dalam sebuah map juga memengaruhi tiket tersebut. Setiap map biasanya diberikan beberapa posisi yang harus dikuasai dan jumlahnya selalu ganjil. Jadi, tim yang memiliki lebih sedikit posisi akan mengalami penalti, yaitu tiketnya akan berkurang secara otomatis hingga habis. Maka, Conquest menjadi mode yang seru berkat perlawanan sengit kedua tim untuk menguasai lebih banyak posisi!
Rush memiliki konsep yang berbeda dari Conquest. Pada mode ini, posisi Anda akan bergantian dengan tim lawan sebagai pihak yang bertahan dan menyerang. Tujuan dari mode ini adalah menghancurkan atau mempertahankan dua posisi di peta. Pihak penyerang harus memasang bom di kedua posisi ini dan mempertahankannya sampai bom meledak. Sedangkan tim bertahan harus berusaha menjaga kedua posisi ini. Untuk membuat permainan lebih hidup, pihak penyerang dapat kehabisan tiket. Jadi, penyerang akan kalah bila tiketnya habis! Ketika penyerang berhasil menghancurkan dua posisi pertahanan, pihak bertahan akan terpukul mundur dan harus mempertahankan dua posisi baru. Tiket penyerang juga kembali menjadi penuh bila mereka berhasil menghancurkan sebuah posisi. Tim bertahan akan kalah bila posisi terakhir yang dekat dengan markas besarnya dihancurkan. Setelah itu, posisi akan dibalik, tim bertahan menjadi penyerang dan sebaliknya.
Squad Deathmatch dan Team Deathmatch merupakan mode pertempuran yang brutal dan seru. Tujuan Anda hanya mengumpulkan nilai dengan cara menghabisi tim musuh! Anda tidak perlu khawatir dengan mempertahankan daerah dan merebutnya seperti yang ditemukan di dua mode sebelumnya. Peta permainan pada mode ini juga lebih kecil dan hal ini membuat pertempuran menjadi lebih sering terjadi. Mode terakhir adalah Cooperation. Pada mode ini, Anda akan mengundang pemain lain melalui koneksi Internet untuk bersama melawan musuh yang dikendalikan komputer. Skenario yang diberikan pada mode ini ternyata jauh lebih seru dan menarik bila dibandingkan dengan mode campaign! Selain itu, Anda juga dapat mengumpulkan nilai dan ia akan membuka senjata spesial yang tidak bisa didapatkan di mode lain!
Kustomisasi dan Persenjataan
Hal paling menarik dalam mode multiplayer adalah kemampuan untuk melakukan kustomisasi perlengkapan dan senjata! Profil yang Anda mainkan akan mendapatkan nilai pengalaman atau experience yang berguna untuk menaikkan level. Kegunaan level tersebut adalah membuka senjata dan perlengkapan baru yang sangat menarik untuk karakter Anda. Untuk sebuah game action shooter, persenjataan adalah magnet utama yang membuat pemainnya terus bermain!Nilai pengalaman tersebut juga berguna untuk menambah level kelas yang Anda gunakan. Bila Anda sering memainkan kelas Assault, maka levelnya akan meningkat dan memberikan hadiah berupa perlengkapan dan senjata khusus kelas tersebut. Perlengkapan yang sangat kuat dan berbahaya juga hanya bisa didapatkan dengan cara ini, seperti mortar untuk Support, alat untuk menghidupkan kembali rekan yang mati untuk Assault, dan senjata pemusnah tank Javelin untuk Engineer.
Cara untuk mendapatkan perlengkapan baru bukan hanya dengan kenaikan level karakter saja. Anda juga bisa mendapatkan perlengkapan untuk senjata utama dengan cara menaikkan level senjata yang Anda gunakan. Cukup kalahkan musuh dengan menggunakan senjata tersebut dan indikator kemahiran senjata tersebut akan meningkat. Setelah indikator tersebut penuh, Anda akan mendapatkan perlengkapan baru, seperti laser pointer, front grip, silencer, scope, dan bipod. Semua itu dapat Anda pasang di senjata tersebut dan secara langsung akan meningkatkan performanya. Setiap senjata utama memiliki 10 perlengkapan dan jumlah senjata tersebut sekitar 41 buah.
Perlengkapan dan kenaikan level juga berlaku untuk jenis kendaraan perang yang Anda gunakan. Mulanya, kendaraan yang Anda gunakan tidak memiliki perlengkapan yang “wah”, seperti roket untuk helikopter, misil penjejak panas untuk pesawat jet, dan senapan mesin untuk tank. Semua itu harus Anda dapatkan dengan cara menggunakan kendaraan dan mengalahkan musuh ketika berada di dalamnya. Setelah mencapai poin tertentu, perlengkapan baru akan Anda dapatkan dan sama seperti senjata utama, dapat Anda pasang di kendaraan untuk mendapatkan keuntungan terhadap musuh yang levelnya lebih rendah.
Lingkungan Permainan yang Indah
Faktor lain yang tidak boleh terlupakan adalah tampilan dan efek grafis Battlefield 3 yang begitu indah! Saking indahnya sampai game ini mendapatkan hujan pujian akan kehebatan teknologi tampilannya. Hal ini tercapai berkat engine game Frostbyte 2 yang digunakan dalam Battlefield 3. Berbeda dengan game lain yang biasanya menetapkan standar tampilannya dengan console XBOX 360 dan PS3, Frostbyte 2 dirancang untuk dijalankan dengan standar spesifikasi komputer yang tinggi. Oleh sebab itu, setting terendah dari game ini di komputer sudah begitu indah dan sebanding dengan tampilan setting High di game action shooter lain.Efek tampilan dari Frostbyte 2 tentunya bukan hanya berguna untuk kosmetik saja. Engine ini juga membuat lingkungan permainan menjadi lebih terasa “real” dengan kemampuan menghancurkan lingkungan. Jadi, ketika Anda berhadapan dengan tank jangan harap bisa bersembunyi di belakang tembok. Tank tersebut cukup menembak tembok tersebut dan ia langsung hancur, bersama dengan kematian Anda! Pada game ini, kendaraan perang menjadi ancaman yang mengerikan untuk infantri. Bukan hanya ledakan saja yang bisa membunuh. Anda juga bisa mati karena tertimpa pohon!
Keindahan lain dari sisi tampilan adalah efek cahaya yang menyerupai dunia asli. Kilauan cahaya di tempat gelap dapat membutakan mata Anda! Bahkan, cara ini digunakan pemain di mode multiplayer untuk mendapatkan keuntungan ketika bertempur jarak dekat. Mereka akan memasang senter di senjata dan menggunakannya untuk membutakan Anda! Namun, kilauan ini juga memberikan keuntungan bagi Anda. Senjata sniper yang dapat membunuh Anda dari jarak jauh memancarkan kilauan akibat pantulan cahaya di lensa scope! Hal ini sangat membantu untuk mengetahui letak musuh di lingkungan permainan. Apalagi kualitas grafis yang tinggi membuat siapapun dapat dengan mudah membaur dengan lingkungannya dan mereka dapat menyiapkan jebakan untuk Anda!
Kualitas grafis dan standar yang tinggi dari engine Frosbyte 2 ternyata memiliki keuntungan dan kekurangan. Untuk gamer yang memainkannya di komputer dengan spesifikasi tingi, game ini tidak akan memberikan masalah. Namun, untuk komputer dengan spesifikasi kurang tinggi, apalagi bila tidak memiliki Windows 64-bit dan RAM 8 GB, maka jangan harap bisa main dengan nyaman di setting High dan Ultra! Untungnya, setting Medium sudah begitu nyaman untuk dimainkan! Lain lagi masalahnya dengan gamer console XBOX 360! Bersiaplah untuk mendapatkan tampilan di bawah standar komputer! Hal ini tetap terjadi dengan penggunaan High Quality Texture yang disertakan bersama paket penjualan game.
Kesimpulan
Setelah kami berpanjang lebar menceritakan segala hal yang berkaitan dengan Battlefield 3, sebenarnya hanya ada beberapa poin untuk menjelaskan game ini dengan gamblang. Pertama, game ini sebaiknya dimainkan dalam mode multiplayer, sebab di sini Anda dapat menemukan Battlefield 3 yang sejati. Kedua, game ini sangat indah berkat teknologi grafis Frostbyte 2 yang luar biasa. Dan yang ketiga, bersiaplah untuk bermain dalam waktu yang lama sekali. Sebab, game ini akan terus memancing Anda untuk menemukan semua perlengkapan dan senjatanya!MODERN WARFARE 3
Call of Duty: Modern Warfare dan Modern Warfare 2 sendiri sudah membuktikan diri sebagai game-game FPS terbaik dunia. Tidak hanya didasarkan kepada beragam pujian media atas gameplay dan plot yang diusung, tetapi juga mengacu ke data valid seperti tingkat penjualan yang luar biasa. Activision juga dengan cerdasnya membuat seri ini berlanjut dalam sebuah cerita berkesinambungan sehingga cukup mustahil bagi gamer untuk tidak mengikutinya ketika sudah terlibat dalam salah satu serinya. Satu hal yang pasti, sepanjang sejarah game Modern Warfare, single player selalu menjadi kekuatan utama dan seringkali tampil mengagumkan. Tidak heran, jika perilisan Modern Warfare 3 hadir dengan beban tertentu.
Ekspektasi yang tinggi sudah pasti disematkan di seri terbaru, Modern Warfare 3 ini. Mampukah ia menghadirkan kejayaan MW dan MW2 dan sekaligus membawanya ke level yang baru? Apalagi ia kini juga harus menghadapi penantang tak takut untuk bertarung berhadap-hadapan secara frontal, Battlefield 3 dari EA dan DICE, yang tampak begitu superior dari banyak fitur yang ditawarkan. Sementara di pihak gamer, kecurigaan akan kualitas yang buruk mengemuka karena fokus Activision yang tampaknya hanya berusaha untuk menjadikan Modern Warfare 3 tak lebih dari sekadar pundi uang. Dengan perilisan yang kini sudah di tangan, mampukah MW3 membuktikan semua keraguan tersebut?
Bagi Anda yang sudah membaca preview kami sebelumnya, tentu sudah punya gambaran akan apa yang ditawarkan oleh game yang satu in. Tidak hanya sekadar visualisasi, tetapi juga jalinan plot yang diusung. Setelah memasuki waktu permainan yang proporsional, kita akhirnya tiba di moment of truth untuk membahas keseluruhan kualitas yang ditawarkan Modern Warfare 3 ini. Apakah MW3 berhasil menghasilkan sensasi kekaguman yang sama?
Plot
Dunia sedang berada di ujung krisis. Setelah “konspirasi” yang dimainkan oleh Makarov dengan cantik di Modern Warfare kedua, Rusia akhirnya terpancing untuk menyerang Amerika Serikat. Dengan kekuatan penuh dan beragam teknologi militer canggih yang disertakan, negara beruang merah ini akhirnya berhasil masuk ke dalam kota-kota besar dan mulai mengokupasi wilayah Amerika Serikat secara perlahan.Kombinasi personel militer hebat seperti Captain Soap dan Price pun tak mampu berbuat banyak. Mengapa? Konsentrasi terpecah antara memburu Makarov atau menghentikan kegilaan Sheperd yang mulai berkhianat. Keputusan untuk menghabisi Sheperd terlebih dahulu ternyata menghasilkan dampak yang tak kalah buruknya. Soap terluka parah, meregang nyawa, dan Makarov punya lebih banyak waktu untuk merencanakan perang selanjutnya.
Modern Warfare 3 dimulai dari timeline tepat sesaat setelah akhir dari Modern Warfare 2. Soap yang terluka dan Amerika yang porak-poranda menjadi fokus cerita di awal permainan. Melalui sudut pandang orang yang beragam, gamer mulai mendapatkan gambaran akan tujuan utama Makarov yang sebenarnya. Bahwa ambisi si nasionalis ekstremis Rusia ini ternyata tidak hanya untuk menghabisi Amerika Serikat, tetapi juga menyapu bersih seluruh sekutunya. Makarov yang tak lagi memperlihatkan sisi manusiawinya sama sekali tak segan menggunakan semua cara untuk mencapainya. Anda dipanggil untuk menghentikan kegilaan ini.
Skema yang dijalankan oleh Makarov membuat dunia tak terhindarkan dari perang dunia ketiga. Ia berhasil menculik dan menekan presiden Rusia, Boris Vorshevsky, yang hampir menghentikan perang lewat perjanjian gencatan senjata. Makarov membuat perang terus berlanjut, sekaligus berusaha mendapatkan akses senjata nuklir dari sang presiden. Sementara itu, di belahan bumi yang lain, ia mempersiapkan senjata kimia untuk meluluhlantakkan negara-negara besar Eropa. Para patriot di seluruh dunia tak punya piihan lain: mereka harus bersatu untuk menghentikan Makarov. Anda akan bertemu dengan Soap, Price, Yuri, Sandman, Nikolai, Frost, Andrei Harkov, dan Burns yang berjuang mati-matian untuk mengembalikan kembali kedamaian dunia.
Gameplay Sama dengan Pengalaman yang Jauh Lebih Intens
Banyak gamer yang mungkin bermimpi untuk merasakan sebuah gameplay FPS perang modern yang berbeda dan inovatif, yang benar-benar membawa sebuah pengalaman yang baru. Namun jujur saja, dengan begitu banyak franchise yang sudah lahir setelah Modern Warfare, pada kenyataannya, memang tidak banyak hal baru yang bisa ditawarkan. Sebuah game first person shooter sudah pasti hanya meminta Anda untuk membawa dan memilih senjata, menembak semua musuh yang ada, berlindung jika sekarat, dan bergerak dari titik A ke B. Terkadang para developer akan menambahkan misi rail-shooter untuk variasi. Namun secara keseluruhan? Kesederhanaan gameplay seperti ini seolah tak terpisahkan dari game FPS mana pun, termasuk Modern Warfare 3 di dalamnya.Jika Anda berangkat dengan ekspektasi tinggi bahwa Modern Warfare 3 akan datang dengan sebuah gameplay yang baru, urungkan niat tersebut. Tidak banyak hal yang berubah dibandingkan dengan dua seri Modern Warfare sebelumnya. Anda bersama dengan AI yang ada hanya harus menyelesaikan misi tertentu dalam satu jalan linear sembari “menuntaskan” semua musuh yang ada. Jika ada yang berubah, penambahan beragam senjata dual-scope dan variasi senjata baru cukup layak untuk diperhatikan, walaupun tidak berpengaruh terlalu signifikan terhadap permainan. Anda masih akan diberi kesempatan untuk mengendalikan beragam peralatan teknologi canggih, dari AWACS hingga UAV darat bersenjatakan gatling gun. Variasi ini juga diperkuat di beberapa misi di mana gaya permainan rail-shooter terasa.
Namun, ada satu hal yang membuat “kesamaan” dan “kesederhanaan” ini justru menjadi unik. Mengapa? Secara mengherankan, gameplay yang sama ini justru mampu menghasilkan pengalaman bermain yang berbeda, jauh lebih baik, intens, dan epik dibandingkan kedua seri sebelumnya. Acungan dua jempol harus diberikan kepada Activision, infinity Ward, dan Sledgehammer Games atas kemampuan mereka untuk meramu plot sedemikian rupa. Berbagai sudut pandang permainan yang berbeda akan membuat membuat cerita berkembang dalam bentuk potongan-potongan kecil. Masing-masing darinya membawa dramatisasi yang akan membuat emosi Anda naik dan turun. Perang yang besar, penuh ledakan, konspirasi, kekejaman, persahabatan, kehilangan, hingga pengorbanan akan Anda rasakan selama single player ini.
Walaupun Anda sudah pernah memainkan atau hafal mati dengan dua seri sebelumnya, Modern Warfare dan Modern Warfare 2, Anda tetap akan merasakan kekaguman akan apa yang ditawarkan MW3. Anda masih akan sering terkejut dengan event yang ada, setidaknya cukup membuat Anda bertanya-tanya atau bahkan mengumpat takjub. “Bagaimana bisa?”, “Mengapa”, “&^@*, keren!!” tampaknya akan mudah keluar dari mulut Anda. Apalagi MW3 menghadirkan Yuri sebagai karakter baru yang secara mengejutkan ternyata membawa peran begitu penting dalam keseluruhan franchise Modern Warfare. Walaupun mengusung gameplay yang tak banyak berbeda, Activision berhasil membawa Modern Warfare 3 satu kelas lebih tinggi lewat jalinan cerita yang dibangun. Bahkan lebih baik dari film-film perang Hollywood yang pernah Anda saksikan.
Perang Global – Beragam Terrain yang Berbeda
Upaya Makarov untuk menghancurkan Amerika Serikat dan para sekutunya benar-benar membuat teroris ultranionalis yang satu ini harus berkonspirasi secara global untuk dapat mewujudkannya. Hal inlah yang kemudian memaksa Anda untuk berperang di semua benua yang ada di dunia, di setiap medan perang yang ada, untuk mencari informasi tentang keberadaan Makarov dan berusaha membunuhnya. Lewat upaya investigasi inilah, beragam karakter yang Anda gunakan dipaksa untuk menjelajahi semua jejak Makarov, selemah apa pun. Hal ini akan membawa Anda berperang di beberapa tempat yang belum pernah ada di Modern Warfare sebelumnya, seperti kota-kota besar di Eropa hingga desa terpencil di Afrika. Perubahan tempat berperang membawa pengalaman yang cukup unik karena Anda akan berhadapan dengan terrain yang berbeda satu sama lain. Mulai dari rerumputan, kota, hingga badai pasir yang membatasi jarak pandang. Lewat tempat-tempat ini pula lah, Modern Warfare 3 menghadirkan dramatisasi dalam gaya yang baru.Special Ops Mode – Cara Lain untuk Teradiksi
Bukan hal yang mudah untuk menemukan sebuah game FPS yang dapat membuat Anda terserap dan lupa waktu karenanya. Modern Warfare 3 merupakan salah satu yang mampu melakukan hal tersebut. Game ini menawarkan tiga hal yang dapat membuat Anda tidak dapat lepas darinya. Pertama, tentu saja single player mode yang epik. Dengan waktu penyelesaian yang cukup proporsional dan beragam aksi yang padat, gamer pasti terpanggil untuk memainkan mode ini dalam tingkat kesulitan yang lebih tinggi walaupun sudah menyelesaikan permainan secara keseluruhan. Kedua, adalah Multiplayer yang memungkinkan Anda menjajal kemampuan dengan user lain, meningkatkan level, dan memperoleh senjata baru. Bagi mereka yang tidak mampu menjajal mode multiplayer karena “alasan tertentu”, mode Special Ops menjadi opsi ketiga yang tak kalah menariknya.Special Ops merupakan mode baru yang bisa Anda dapatkan setelah menamatkan single player Modern Warfare 3. Special Ops memuat beragam misi khusus yang meminta Anda untuk menyelesaikan sebuah objektif tertentu. Untuk Modern Warfare 3, mode ini terbagi atas dua bagian besar: Survival dan Missions. Sebagian besar misi Survival akan meminta Anda untuk bertahan dari gelombang musuh yang datang secara beruntun dan bervariasi, dari sekadar anjing hingga Juggernaut yang menyebalkan. Sementara itu, Missions akan membawa Anda kembali ke gaya permainan lawas di mana Anda dituntut untuk menyelesaikan misi khusus yang tidak bisa dianggap remeh. Beberapa di antaranya bahkan akan menawarkan sudut pandang permainan yang berbeda, misalnya menjadi pasukan khusus milik Makarov yang diperintahkan untuk menculik sang presiden.
Mengapa mode Special Ops ini begitu adiktif? Pada dasarnya, Activision menghadirkan sebuah konsep baru yang akan membuat Anda betah untuk berlama-lama duduk di depan layar televisi atau monitor. Berbeda dengan MW dan MW2, mode Special Ops di MW3 mengusung sebuah sistem yang sama sekali baru. Walaupun bermain solo dan offline, sistem experience dan level up diterapkan di dalamnya. Experience didapatkan dari musuh yang Anda bunuh atau misi yang berhasil Anda selesaikan.
Apa yang untungnya memiliki level tinggi? Di mode survival, level yang tinggi akan memungkinkan Anda untuk membeli beragam senjata canggih yang memang hanya terbuka di level tertentu. Senjata ini meliputi senapan, support, hingga air strike yang mumpuni. Ini pastinya akan membuat Anda lebih mudah menghadapi setiap wave yang datang dengan brutal. Sementara di mission mode, tidak akan ada pengaruh signifikan. Kedua mode ini juga membutuhkan level tertentu agar dapat membuka varian misi yang baru. Semua hal ini menjad elemen yang berhasil meramu permainan yang begitu adiktif, bahkan melebihi single player mode-nya sendiri.
Say Goodbye to Our Fellow Comrades!
Sebelum Modern Warfare 3 dirilis, ada banyak kekhawatiran bahwa Activision tetap akan menggunakan franchise ini sebagai “mesin” penghasil uang tanpa memperdulikan lagi kualitas yang akan dihadirkan. Kecurigaan bahwa akan ada Modern Warfare 4, Modern Warfare 5, hingga Modern Warfare 10 di masa depan seolah tidak terhindarkan. Jika sampai hal ini terjadi, gamer tentu akan perlahan mulai muak dengan plot Soap, Price, Makarov yang seolah tak pernah selesai dan terasa dipaksakan untuk terus berlanjut. Untungnya, Activision tidak bertindak seceroboh itu. Karena pada akhirnya, Modern Warfare 3 datang sebagai sebuah penutup trilogi yang manis.Menamatkan game ini dan menemukan bahwa semua cerita yang telah dibangun dari dua seri sebelumnya akhirnya berakhir menimbulkan dua sisi emosi yang muncul bersamaan. Kelegaan karena Activision mampu memaksimalkan seri ketiga ini sebagai penutup yang paling maksimal, dramatis, dan paling menguras emosi. Di sisi lain sebuah kesedihan untuk berpisah dari karakter-karakter ikonik yang selama ini bertempur bersama dengan kita, menjalani hidup sebagai seorang gamer. Apalagi, mengingat beberapa karakter yang memorable ini harus berakhir kepada kekejaman perang yang tak pantas mereka dapatkan, kematian secara mengenaskan.
Activision memang belum memberikan keterangan resmi bahwa MW3 akan menjadi seri terakhir dari Modern Warfare. Namun, setidaknya dari penutup cerita yang ada, sebuah siklus terorisme dan kejahatan perang sudah dipastikan berakhir. Apakah kita akan melihat mereka lagi di masa depan? Mungkin saja. Namun untuk saat ini, sebuah salam perpisahan untuk menghargai setiap memori yang sudah terbangun. Goodbye, my fellow comrade!
Kesimpulan
Setelah memainkan Single Player dan Special Ops mode yang ditawarkan, Activision harus diakui sekali lagi berhasil menempatkan Modern Warfare 3 sebagai salah satu franchise game FPS terbaik yang pernah lahir di industri game. Walaupun ia datang mengusung sistem permainan yang tak banyak berubah dibandingkan kedua seri sebelumnya, kemampuan Sledgehammer Games dan Infinity Ward untuk meramu cerita dan kesinambungan di dalamnya membuat game ini tampil luar biasa berkesan. Setidaknya berhasil untuk menjadi sebuah penutup cerita yang sempurna.Special Ops mode yang ada juga akan membuat gamer yang tidak mampu merasakan mode multiplayer secara online, dapat merasakan pengalaman bermain yang tidak jauh berbeda. Sistem level up yang signifikan dan sistem belanja di mode Survival akan menjadi daya tarik yang sulit ditolak. Menghadirkan tantangan yang unik di setiap misi, kehadiran Mission Mode juga akan memberikan kepada Anda perspektif lain dari keseluruhan plot Modern Warfare 3 yang ada. Mode ini akan menjadi penghabis waktu luang yang mumpuni.
Lantas apa yang menjadi kekurangan game yang satu ini? Saya harus mencermati visualisasi dan kualitas grafis yang tak banyak berubah dibandingkan seri Black Ops yang dirilis satu tahun yang lalu. Ketika mata dunia terpesona dengan keindahan grafis yang berhasil diciptakan sang kompetitor, Battlefield, Activision justru tetap mempertahankan visualisasi dari teknologi satu tahun yang lalu. Membuat pengalaman bermain menjadi kurang maksimal. Padahal dengan mempertajam aspek yang satu ini, Modern Warfare 3 akan mampu hadir jauh lebih baik dan memesona dibandingkan saat ini. Beberapa gamer di PC juga akan menemukan bug di misi-misi tertentu yang secara otomatis akan mengeluarkan Anda dari permainan dengan satu peringatan kecil “Buffer Overflowing”.
Kelebihan
- Plot dan dramatisasi.
- Special Ops Mode.
- Terrain yang lebih beragam.
- Framerate tinggi di versi konsol.
- Pengalaman bermain single player yang intens.
- Ending yang epik.
Review Pro Evolution Soccer 2012
Siapa yang tidak mengenal seri Pro Evolution Soccer saat ini? Gamer di seluruh dunia, khususnya Indonesia sudah pasti mengenal game sepakbola yang satu ini. Konami sebagai pihak developer berhasil menjadikan franchise sepakbola ini terus menarik untuk diikuti setiap tahunnya, terlepas dari perubahan yang dihadirkan di dalamnya. Gameplay yang adiktif dan suasana kompetitif menjadi alasan utama mengapa banyak gamer yang mencintainya. Di Indonesia, popularitas PES bahkan berhasil mengalahkan seri FIFA yang mengusung visualisasi dan animasi yang lebih sempurna.
Fenomena PES di Indonesia sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak kemunculan seri Winning Eleven di masa kejayaan Playstation dulu. Pangsa pasar yang dikuasai FIFA di kala itu berhasil dirobohkan oleh skema kontrol dan sistem permainan Winning Eleven yang terasa lebih nyaman dan nyata. Di masa ketika rental Playstation masih menjamur, Winning Eleven menjadi pemandangan lumrah yang hampir selalu ditemukan. Keengganan untuk berpaling kembali ke FIFA karena pengalaman masa lalu juga lah yang menjadikan franchise PES seolah tak tertandingi di negara kita tercinta ini, hingga saat ini.
Sejak Konami mentranslasikan Winning Eleven dan merilisnya untuk pasar global, popularitas Winning Eleven yang berubah nama menjadi Pro Evolution Soccer semakin tak tertandingi. Apalagi Konami boleh dibilang terus berinovasi hampir dalam seri terbaru yang dihadirkan. Tak hanya membekali diri dengan peningkatan visual dan animasi, Konami juga terus berupaya untuk menghasilkan pengalaman bermain yang lebih nyata dan kompetitif. Setelah melewati beragam evolusi dan revolusi, Pro Evolution Soccer akhirnya tiba pada wujudnya saat ini: Pro Evolution Soccer 2012!
Bagi Anda yang sudah menyimak impresi kami akan demo yang dihadirkan oleh Konami, Anda pasti sudah punya sedikit gambaran tentang berbagai hal baru yang ditawarkan di dalam PES 2012 ini. Preview dari versi full versionnya juga dihadirkan untuk memastikan kehadiran beberapa fitur yang belum dapat dicoba di versi demonya. Kini yang menjadi pertanyaan adalah: Seberapa signifikankah semua perubahan dan invasi Konami di PES 2012 ini? Apakah cukup mempengaruhi gaya kita bermain secara keseluruhan? Apakah sensasi yang dihadirkan tak ubahnya dengan perbaikan masif di PES 2011? Adakah fitur-fitur baru yang baru yang tak ditemukan di versi demonya? Untuk itulah review ini dihadirkan.
Visualisasi, Animasi, dan Dramatisasi
Di versi demo, kualitas grafis yang dihadirkan oleh PES 2012 tak tampak berbeda dibandingkan versi PES 2011, masih mengusung visualisasi yang nyaris sama. Namun ketika menjajal full versionnya, harus diakui Konami melakukan pembenahan di sana-sini untuk menghasilkan kesan yang jauh lebih realistis. Berbagai detail tampak lebih mengagumkan di seri terbaru ini, khususnya pencitraan para pemain yang berlaga di lapangan. Anda akan dapat mengenali setiap mereka dengan jauh lebih baik. Detail yang ditunjukkan pada konsep lapangan dan kostum juga harus diacungi jempol.Animasi gerakan di dalam Pro Evolution Soccer 2012 juga mengalami perubahan yang cukup signifikan. Para pemain bergerak dengan alur yang terasa lebih halus dan lancar, namun tetap tidak menghilangkan kesan realistis yang berusaha dibangun Konami. Tidak hanya itu saja, berbagai gerakan tambahan yang sebelumnya tidak ada di seri sebelumnya kini juga ditambahkan, dari gaya menendang, jatuh, bertahan, hingga selebrasi gol. Anda akan dapat melihat kerja keras Konami untuk memunculkan pengalaman lapangan nyata yang lebih baik.
Visualisasi dan animasi memang mendapatkan perombakan yang meningkatkan kualitas PES 2012, namun Konami juga datang dengan kejutan baru. Mereka menambahkan sedikit dramatisasi yang dibangun lewat sebuah plot cerita untuk dua mode besar: “Master League” dan “Become A Legend”. Jika di seri sebelumnya, Anda hanya butuh melewati beberapa step sederhana dan langsung dibawa pada inti permainan, di seri PES 2012 ada sedikit alur yang harus diakui, dimana Anda berperan sebagai pelatih dan pemain yang baru saja direkrut dan butuh untuk memperilhatkan prestasi yang memuaskan pihak yang menyewa Anda. Sebuah langkah yang cukup baik dengan visualisasi yang tergolong baik.
Mode Preset Tactics di Game Plans
Jika kita membicarakan salah satu mode paling penting di Pro Evolution Soccer, maka Game Plans tentu saja menjadi yang paling krusial. Melalui menu ini, Anda bisa mengatur semua hal yang dibutuhkan untuk memenangkan sebuah pertandingan. Sebut saja formasi, susunan pemain, strategi serang dan bertahan, hingga peran masing-masing pemain. Game plans menjadi sebuah kebutuhan dasar yang harus diakses gamer sebelum memulai sebuah pertandingan. Mode inilah yang menjadi kunci paling utama untuk dapat menunjukkan kemampuan terbaik Anda sebagai seorang gamer PES, bahkan mendominasi.
Di PES 2012 ini, tampilan game plan tak jauh berbeda dibandingkan seri sebelumnya. Anda dapat mengganti posisi pemain dengan hanya menggerakkan nama mereka masuk dan keluar lapangan. Status para pemain juga dapat langsung terbaca begitu Anda memilih satu atau dua diantara para pemain ini, mempermudah Anda untuk membandingkan kemampuan mereka. Intinya, tak banyak hal berubah dari segi tampilan, hanya menambahkan wajah para pemain setiap kali Anda memilih nama mereka. Namun benarkah Konami tak merombak game plan sama sekali?
Teammate Controls: Signifikankah dalam Pertandingan?
Fitur paling utama yang dihadirkan Konami di dalam PES 2012 adalah kesempatan untuk menggerakkan pemain lain menggunakan skema kontrol baru yang disebut Teammate Controls. Bercermin dari keluhan gamer PES yang seringkali menyebut AI teman yang kurang adaptif untuk membaca gerak dan gaya bermain, Konami menghadirkan kebebasan lewat skema kontrol terbaru ini. Kini gamer tak perlu lagi mengandalkan kepintaran AI semata, Anda juga bisa memerintahkan pemain lain untuk bergerak maju atau bergerak sesuai keinginan Anda.Konami mengadaptasikannnya lewat fungsi analog kanan yang mudah dikuasai. Anda hanya tinggal menekan analog kanan dan mengarahkannya untuk menguasai pemain tersebut secara langsung. Jika Anda melakukan konfigurasi otomatis di menu Teammate controls, maka Anda hanya bisa memintanya untuk berlari maju. Jika konfigurasi manual yang hidup, maka Anda dapat memintanya untuk bergerak kemanapun. Harus diakui, tidak mudah untuk menggerakkan dua pemain sekaligus, apalagi ketika permainan bergerak begitu cepat. Butuh latihan dan ekstra kerja keras untuk menguasai teammate controls ini.
Teammate controls ini juga bekerja hampir di seluruh “bola mati” di dalam permainan. Anda hanya tinggal mengarahkan analog kanan untuk mengendalikan pemain di lapangan dan menjadikannya sebagai target bola. Corner kick, free kick, hingga throw in menggunakan mekanisme yang sama. Pemain yang Anda pilih dapat berlari dan bergerak secara bebas, mencari posisi yang menurut Anda tepat dan lebih berpeluang untuk menciptakan gol. Hal yang sama juga berlaku ketika Anda bertahan. Anda hanya tinggal menggerakkan analog kanan untuk menentukan pemain mana yang Anda ingin gunakan untuk bertahan, lebih ringkas dan “tepat sasaran” dibandingkan menggunakan tombol konvensional untuk mengganti pemain.
Dengan fungsi Teammate Controls yang inovatif ini, apakah gamer akan merasakan sebuah pengalaman PES 2012 yang berbeda? Sayangnya, tidak. Walaupun Anda dapat menggunakannya dengan bebas, namun pertandingan yang seringkali berjalan cepat membuat Anda mustahil untuk mengaplikasikan fungsi ini dengan tepat. Tak hanya meminta pemain di depan untuk belari, Anda juga harus mengukur kekuatan passing pemain di analog kiri agar strategi ini berfungsi sempurna. Mudah? Perhitungkan faktor offside, pemain yang harus dihindari, dan sudut yang tepat. Ketika Anda memikirkan semua ini, bola sudah terlanjur direbut oleh lawan.
Lagipula Konami sebenarnya sudah menyisipkan kemampuan AI yang jauh lebih adaptif di seri kali ini. Anda akan cukup berlega hati melihat penyerang Anda otomatis akan berlari maju ketika kondisi memang memungkinkan untuk sebuah umpan terobosan, misalnya. Menggabungkannya dengan kontrol manual ala Teammate Controls mungkin terdengar seperti konsep yang sempurna, namun kenyataannya tidak terlalu menghasilkan efek yang terlalu maksimal. Saya pribadi justru lebih sering bermain dengan gaya bermain biasa, layaknya sedang memainkan PES 2011. Teammate controls jarang sekali saya gunakan kecuali benar-benar dalam kondisi yang memungkinkan, misalnya hanya perlu mengecoh 1 pemain belakang saja. Akibatnya? Fitur yang satu ini harus diakui tak terlalu maksimal. Tak percaya? Anda coba saja gunakan melawan AI computer di tingkat kesulitan “Top Player”. Menggunakan Teammate Controls? Lebih banyak menghasilkan perasaan frustrasi.
Biasakan Diri dengan Bunyi Peluit Foul!
Ini mungkin bagian yang membuat PES 2012 hampir menjadi game yang membuat saya frustrasi. Keinginan Konami untuk menghadirkan pengalaman bermain yang lebih realistis justru berbuntut pada kenyamanan bermain yang sedikit berkurang. Mengapa? Mereka memutuskan untuk menjadikan setiap pemain di dalam lapangan hijau menjadi terlalu “sensitif”, jika Anda tak mau menyebutnya sebagai manja.Gamer yang pernah memainkan PES 2011 tentu mengerti bahwa tackle ringan seringkali berjalan efektif untuk merebut bola lawan yang berada di jarak yang cukup dekat. Gerakan ini masih dianggap “halus” karena jarang sekali menjatuhkan lawan dan memicu peluit foul. Namun di PES 2012, Anda akan bermusuhan dengan yang namanya tackle ini. Jika di masa lalu, Anda bisa melakukannya dengan damai, maka di seri terbaru ini, Anda harus berpikir ulang. Satu tackle dari sisi yang salah akan dengan mudahnya menjatuhkan lawan dan memicu peluit wasit berbunyi. Niat Anda untuk sekadar merebut bola seringkali berujung pada tendangan bebas, berulang-ulang dalam satu pertandingan. Sangat mengganggu.
Masalah Klasik: Lisensi dan Update Pemain yang Terlambat
Berapa sering pun Konami menghadirkan Pro Evolution Soccer ke industri game, masalah yang satu ini tampaknya akan terus hadir. Benar sekali, kita sedang membicarakan masalah lisensi dan update pemain yang tak pernah berhasil ditangani oleh Konami. Anda masih akan menemukan tim dengan nama-nama aneh, seperti North London untuk Arsenal, Man Blue untuk Manchester City, dan sebagainya di PES 2012 ini. Walaupun Anda yang terbiasa memainkan PES sudah hafal dengan “nama pengganti” tim ini, namun bukankah akan lebih sempurna jika Konami dapat meraih setiap lisensinya?Masalah klasik kedua, yakni update list para pemain yang tidak mengikuti kondisi terakhir dunia sepakbola juga masih ditemukan. Walaupun dirilis di penghujung tahun, Konami masih menghadirkan susunan pemain dalam tim berdasarkan bursa transfer awal tahun. Beberapa tim mendapatkan update terbaru, namun tidak sedikit juga yang masih bertahan dengan susunan pemain lama yang sudah menyebar entah ke mana. Contoh paling nyata: Inter masih memiliki Eto’o dan Arsenal masih menyimpan Fabregas. Memang hal ini akan teratasi dengan update patch resmi Konami yang sudah pasti akan dirilis pada beberapa minggu ke depan. Beruntung bagi gamer PC yang mampu mengaplikasikannya. Namun bagaimana dengan gamer konsol yang hidup dari bajakan?
Kesimpulan
Peningkatan visualisasi, animasi, dan dramatisasi mungkin menjadi poin paling kasat mata dari PES 2012, membawa elemen yang mampu memanjakan mata para pemainnnya untuk waktu yang sangat lama. Fitur preset tactis yang diciptakan untuk membawa permainan yang lebih dinamis juga layak mendapatkan tribut, setidaknya membuat gamer kini lebih mampu untuk bereaksi secara tepat sesuai dengan kondisi lapangan terakhir. Mengganti peran tim dari bertahan hingga menyerang secara penuh dengan hanya mengandalkan satu tombol sederhana sudah pasti akan menjadi tambahan kemampuan yang layak dieksploitasi.Konami memang berusaha menghadirkan beberapa fitur baru ke dalam Pro Evolution Soccer 2012 ini, namun sayangnya tidak semuanya dapat dikatakan berhasil. Konsep teammate controls memang harus diacungi jempol, sebuah inovasi yang cukup sempurna untuk mengakomodir kebutuhan gamer akan kendali yang lebih besar dalam menciptakan sebuah gaya permainan. Namun kesulitan untuk mengaplikasikannya dalam pertandingan yang berlangsung dengan cepat hampir membuat fitur yang satu ini seolah tak berguna sama sekali. Anda pasti akan lebih nyaman bermain dengan gaya permainan biasa seperti seri sebelumnya, hanya saja kali ini akan diperkuat dengan AI yang lebih baik dan adaptif. Teammate controls? Butuh lebih banyak usaha dan komitmen untuk mempelajarinya.
Memang PES 2012 masih menyisakan berbagai permasalahan klasik yang tak pernah mampu diselesaikan Konami, tetapi bukan berarti keseluruhan permainan ini tak layak dinikmati. PES 2012 masih menjadi game yang adiktif, kompetitif, dan menarik untuk dimainkan, khususnya bagi para penggemar game sepakbola. Semangat kompetisi yang kental akan membuat berbagai kekurangan yang disebutkan di atas menjadi tidak terlalu berarti. Walaupun hal-hal dasar seperti tackle dan peluit foul yang sering berbunyi akan cukup berpengaruh pada kenyamanan bermain. Saya mulai berpikir, apa jangan-jangan masalah yang satu ini berakar dari “ikon” yang dipilih untuk PES 2012 ini? Mmmm.. mungkin saja.
Kelebihan
- Hadirnya dramatisasi yang membuat pengalaman bermain berbeda.
- Visualisasi dan Animasi yang meningkat.
- Preset Tactics yang membuat pemainan bergerak lebih hidup.
- Gerakan pemain yang halus.
- Pass support untuk passing lebih akurat.
Kekurangan
- Teammate Controls yang tak berpengaruh signifikan.
- Pemain didesain seolah terlalu rapuh, seringkali jatuh dan memicu peluit foul.
- Tingkat kesulitan Top Player yang membuat frustrasi.
- Lisensi dan Update Pemain yang belum terselesaikan.
Tidak cocok untuk gamer: yang masih bingung mengapa sebuah bola berusaha direbut oleh 22 manusia dewasa.
Sumber: www.jagatReview.com